infodarijay.com – Coba bayangkan ini: kamu sedang menyalakan laptop untuk presentasi penting. Tapi begitu tombol power ditekan, loading terasa lama dan jantung mulai berdegup cepat. Di sinilah perbedaan media penyimpanan terasa. Kalau pakai SSD, semua terasa instan, bahkan sebelum sempat menyeruput kopi, sistem sudah siap.
SSD atau Solid State Drive bukan barang baru di dunia komputer, tapi banyak orang masih belum tahu bahwa SSD juga punya jenis-jenis yang berbeda.
Masing-masing punya keunggulan, harga, dan target pengguna yang berbeda. Artikel ini akan membawa kamu memahami jenis-jenis SSD, cara kerjanya, hingga bagaimana memilih yang paling sesuai untuk kebutuhan.
SSD adalah media penyimpanan berbasis chip memori flash yang menyimpan data tanpa memerlukan piringan berputar seperti HDD. Tanpa komponen mekanis, SSD lebih tahan benturan, bekerja lebih senyap, dan yang paling terasa, jauh lebih cepat.
Secara teknis, SSD menggunakan sel memori NAND flash yang bisa diakses hampir instan. Inilah yang membuat booting sistem operasi, membuka aplikasi, dan memindahkan file jadi lebih cepat dibanding HDD.
SATA (Serial ATA) adalah jenis SSD yang menggunakan antarmuka yang sama dengan HDD modern. Kecepatannya dibatasi oleh protokol SATA III yang maksimal di kisaran 6 Gbps atau sekitar 550 MB/s.
Keunggulan SATA SSD:
SATA SSD cocok untuk pengguna yang ingin upgrade dari HDD tanpa harus mengganti sistem besar-besaran.
NVMe (Non-Volatile Memory Express) adalah protokol yang dirancang khusus untuk memanfaatkan kecepatan jalur PCIe. Bentuk fisiknya biasanya M.2, meski ada juga yang berbentuk kartu ekspansi.
Keunggulan NVMe SSD:
NVMe menjadi pilihan utama bagi pengguna PC modern yang mengejar performa maksimal.
Generasi PCIe memengaruhi jumlah data yang bisa ditransfer per detik. PCIe Gen 4 menawarkan kecepatan hingga ±7.000 MB/s, sementara PCIe Gen 5 bisa menembus 12.000 MB/s.
Keunggulan PCIe Gen 4/5 SSD:
Selain antarmuka, jenis memori yang digunakan SSD juga memengaruhi performa dan umur pakai.
Menyimpan 1 bit data per sel. Kecepatan dan daya tahannya sangat tinggi, tapi harganya mahal. Cocok untuk server dan sistem kritikal. Selengkapnya
Menyimpan 2 bit per sel. Lebih murah dari SLC, dengan performa cukup tinggi, banyak digunakan di SSD kelas atas. Selengkapnya
Menyimpan 3 bit per sel. Seimbang antara harga dan performa, banyak digunakan di SSD mainstream. Selengkapnya
Menyimpan 4 bit per sel. Kapasitas besar dengan harga terjangkau, tapi kecepatan dan daya tahan lebih rendah dibanding jenis lainnya. Selengkapnya
Panduan: Cara Memilih Motherboard Berdasarkan Socket
Jenis SSD | Antarmuka | Kecepatan Baca/Tulis | Harga | Kegunaan |
---|---|---|---|---|
SATA SSD | SATA III | ±550 MB/s | Murah | Upgrade PC/laptop lama |
NVMe SSD | PCIe Gen 3/4/5 | 3.000–12.000 MB/s | Menengah-Mahal | Gaming, editing |
PCIe Gen 5 SSD | PCIe Gen 5 | 12.000 MB/s | Mahal | AI, konten 8K |
SLC SSD | Beragam | Sangat tinggi | Sangat mahal | Server |
TLC SSD | Beragam | Sedang-tinggi | Terjangkau | Pengguna umum |
Rina adalah mahasiswa desain grafis. Awalnya dia menggunakan laptop dengan HDD, yang membuat proses membuka software desain butuh waktu lama. Setelah upgrade ke SATA SSD, kecepatannya meningkat drastis.
Namun, ketika mulai mengedit video 4K, dia beralih ke NVMe SSD dan merasakan perbedaan signifikan. Hasilnya, deadline yang dulunya bikin panik kini bisa dilalui dengan santai.
Menurut pengujian dari Tom’s Hardware:
Baca juga: Perbedaan SATA SSD dan NVMe SSD
1. Apakah semua SSD lebih cepat dari HDD?
Ya, bahkan SATA SSD yang paling lambat sekalipun tetap lebih cepat dibanding HDD.
2. Apakah NVMe selalu lebih baik dari SATA SSD?
Tidak selalu. Untuk penggunaan ringan, SATA SSD sudah cukup.
3. Apa SSD terbaik untuk gaming?
NVMe PCIe Gen 4 atau Gen 5 memberikan waktu loading tercepat.
4. Apakah QLC SSD cepat rusak?
Tidak jika digunakan untuk penggunaan normal, tapi daya tahannya lebih rendah dibanding TLC atau MLC.
5. Apakah semua laptop bisa pakai NVMe SSD?
Tidak. Periksa apakah laptop memiliki slot M.2 PCIe.