infodarijay.com – Pernahkah kamu merasa laptop atau PC bekerja secepat kilat, bahkan ketika memindahkan file ratusan gigabyte? Kemungkinan besar, perangkat itu menggunakan SSD dengan teknologi SLC.
Meski jarang terdengar di kalangan pengguna biasa, SSD SLC adalah primadona di dunia profesional, server, dan sistem kritis.
Bayangkan punya jalan tol khusus untuk kendaraan pribadi tanpa macet, itulah kira-kira gambaran kecepatan SSD SLC dibandingkan jenis SSD lain. Tapi, apa sebenarnya yang membuatnya begitu istimewa? Mari kita kupas satu per satu.
SSD SLC adalah jenis solid state drive yang menyimpan satu bit data di setiap sel memori NAND flash. Dengan hanya satu bit per sel, proses baca dan tulis menjadi jauh lebih sederhana dan cepat.
Teknologi ini sudah digunakan sejak awal kemunculan SSD dan masih menjadi standar emas untuk performa serta ketahanan.
Proses penyimpanan di SSD SLC sangat efisien. Setiap sel hanya memiliki dua kemungkinan nilai, 0 atau 1. Ini membuat proses pengisian data lebih cepat dan tingkat kesalahan lebih rendah. Akibatnya, umur pakai sel memori lebih panjang karena siklus baca/tulis yang lebih sedikit membebani sel.
1. Kecepatan luar biasa
SSD SLC mampu mencapai kecepatan baca tulis yang konsisten dan tinggi, bahkan ketika drive sudah terisi hampir penuh.
2. Daya tahan tinggi
Umur pakai SSD diukur dalam siklus P/E (Program/Erase). SSD SLC bisa mencapai 90.000 hingga 100.000 siklus, jauh di atas TLC yang hanya sekitar 3.000 siklus.
3. Stabil di kondisi ekstrem
SSD SLC mampu bekerja optimal di suhu tinggi atau lingkungan dengan getaran, menjadikannya cocok untuk industri atau perangkat militer.
4. Latensi rendah
Karena proses pengambilan data lebih sederhana, latensi SSD SLC jauh lebih rendah dibanding jenis NAND lain.
Baca juga: Jenis SSD dan Keunggulannya
Jenis NAND | Bit per sel | P/E Cycle | Kecepatan baca | Kecepatan tulis |
---|---|---|---|---|
SLC | 1 | 90.000-100.000 | Sangat tinggi | Sangat tinggi |
MLC | 2 | 10.000 | Tinggi | Tinggi |
TLC | 3 | 3.000 | Sedang | Sedang |
QLC | 4 | 1.000 | Rendah | Rendah |
Budi, seorang admin server di perusahaan finansial, pernah mengalami kegagalan penyimpanan yang membuat data transaksi harian hilang. Sejak itu, ia memutuskan semua server utama menggunakan SSD SLC.
Hasilnya, downtime hampir nol dan performa database meningkat drastis. Budi mengaku, meski investasi awal mahal, biaya perawatan jangka panjang justru menurun.
Harga SSD SLC bisa mencapai 5–10 kali lipat dari SSD TLC dengan kapasitas yang sama. Misalnya, SSD TLC 1TB mungkin dijual 1 juta rupiah, sedangkan SSD SLC 1TB bisa di atas 8 juta rupiah.
Baca juga: Perbedaan SATA SSD dan NVMe SSD
Apakah SSD SLC cocok untuk gaming?
Sebenarnya terlalu berlebihan untuk gaming biasa. NVMe TLC sudah cukup cepat.
Berapa umur pakai SSD SLC?
Dengan siklus P/E hingga 100.000, SSD SLC bisa bertahan lebih dari 10 tahun dalam penggunaan intensif.
Apakah semua produsen masih membuat SSD SLC?
Tidak banyak, kebanyakan difokuskan untuk pasar enterprise dan industri.
Apakah SSD SLC lebih hemat daya?
Ya, proses baca/tulis yang sederhana membuatnya lebih efisien dalam konsumsi energi.
Apakah SSD SLC bisa digunakan di laptop biasa?
Bisa, tapi jarang ada konsumen yang rela membayar harga setingginya untuk penggunaan harian.