TLC (Triple-Level Cell): Teknologi Penyimpanan SSD yang Populer dan Terjangkau

infodarijay.com – Bayangkan kamu sedang belanja SSD untuk laptop atau PC baru. Di rak toko atau marketplace, ada banyak pilihan. Beberapa menawarkan kecepatan tinggi dengan harga mahal, sementara lainnya memiliki kapasitas besar dengan harga lebih ramah di kantong. Salah satu nama yang sering muncul adalah SSD dengan teknologi TLC atau Triple-Level Cell.

Buat banyak orang, istilah ini terdengar teknis dan sulit dipahami. Padahal, memahami apa itu TLC bisa membantu kamu memilih SSD yang tepat sesuai kebutuhan. Yuk, kita kupas tuntas mulai dari cara kerja, keunggulan, hingga kelemahannya.

Apa itu TLC (Triple-Level Cell)

TLC adalah salah satu jenis NAND flash memory yang digunakan pada SSD. Disebut Triple-Level Cell karena setiap sel memori mampu menyimpan 3 bit data.

Dengan menyimpan lebih banyak data dalam satu sel, produsen bisa membuat SSD berkapasitas besar dengan biaya produksi lebih rendah.

Teknologi ini menjadi populer karena menawarkan kombinasi antara kapasitas besar, harga terjangkau, dan performa yang cukup untuk kebanyakan pengguna.

Cara Kerja Triple-Level Cell

Setiap sel NAND flash menyimpan data dalam bentuk muatan listrik. Pada TLC, ada delapan level tegangan berbeda yang mewakili kombinasi 3 bit data (000 hingga 111).

Proses membaca dan menulis data di TLC melibatkan identifikasi tegangan yang tepat untuk menentukan bit yang disimpan.

Walau terdengar rumit, teknologi ini memungkinkan harga per gigabyte lebih murah dibanding jenis SLC atau MLC.

Keunggulan dan kekurangan

Keunggulan TLC SSD

  1. Harga lebih terjangkau
    TLC memungkinkan biaya produksi lebih rendah, sehingga harga jualnya pun bersahabat.
  2. Kapasitas besar
    Dengan menyimpan 3 bit per sel, kapasitas SSD bisa lebih tinggi dalam ukuran fisik yang sama.
  3. Performa cukup untuk penggunaan umum
    Meski tidak secepat SLC atau MLC, TLC tetap menawarkan kecepatan jauh di atas HDD.
  4. Cocok untuk laptop dan PC mainstream
    Pengguna yang fokus pada penyimpanan besar dan penggunaan harian akan sangat diuntungkan.

Kekurangan TLC SSD

  1. Daya tahan lebih rendah
    Setiap sel memiliki siklus tulis/hapus terbatas. TLC biasanya memiliki endurance lebih rendah dibanding SLC dan MLC.
  2. Kecepatan menurun saat cache penuh
    Banyak produsen menambahkan cache SLC untuk mempercepat proses tulis. Saat cache habis, kecepatan bisa menurun.
  3. Tidak cocok untuk workload berat berkelanjutan
    Untuk server atau aplikasi profesional yang terus-menerus menulis data besar, TLC bukan pilihan ideal.

Baca juga: Jenis SSD dan Keunggulannya

Yang perlu diketahui

Perbandingan TLC dengan Jenis NAND Lain

Jenis NANDBit per SelKecepatanDaya TahanHargaKegunaan
SLC1Sangat tinggiSangat tinggiMahalServer, aplikasi kritis
MLC2TinggiTinggiMenengahProfesional, enthusiast
TLC3SedangSedangTerjangkauKonsumen umum
QLC4RendahRendahSangat murahPenyimpanan besar jarang dipakai

Pengalaman Aldi Memilih SSD TLC

Aldi adalah seorang content creator yang sering bekerja dengan file foto dan video. Saat ingin upgrade laptopnya, dia dihadapkan pada pilihan antara SSD NVMe TLC 1TB dan SSD SLC 512GB.

Dengan pertimbangan kapasitas dan harga, dia memilih TLC. Hasilnya? Proses edit video jadi lebih lancar dibanding saat menggunakan HDD, meskipun saat render panjang kecepatan transfernya sedikit melambat. Aldi puas karena bisa menyimpan banyak footage tanpa khawatir kehabisan ruang.

Data Ilmiah dan Benchmark TLC

Menurut pengujian TechPowerUp, SSD TLC modern dengan cache SLC bisa mencapai kecepatan tulis hingga 3.000 MB/s pada awal transfer.

Namun, setelah cache penuh, kecepatan bisa turun menjadi 500–600 MB/s. Endurance rata-rata SSD TLC 1TB adalah sekitar 300–600 TBW (Terabytes Written), yang cukup untuk penggunaan harian selama 5–7 tahun.

Tips Memilih SSD TLC

  1. Pastikan SSD memiliki DRAM cache untuk menjaga performa stabil.
  2. Pilih brand dengan garansi minimal 3 tahun.
  3. Pertimbangkan kapasitas sesuai kebutuhan, jangan hanya terpaku pada harga termurah.
  4. Gunakan untuk workload yang sesuai, hindari penggunaan sebagai storage utama server.

Artikel terkait: Perbedaan SATA SSD dan NVMe SSD

FAQ tentang TLC SSD

Apakah TLC bisa digunakan di server?
Bisa, tapi untuk workload berat jangka panjang lebih baik pilih MLC atau SLC.

Apakah TLC lebih buruk dari MLC?
Tidak selalu. Untuk penggunaan umum, perbedaan performa dan daya tahan tidak signifikan.

Berapa lama umur SSD TLC?
Tergantung pemakaian. Rata-rata bisa bertahan 5–7 tahun untuk penggunaan normal.

Apakah SSD TLC cocok untuk gaming?
Ya, untuk loading game dan sistem operasi, TLC sudah sangat memadai.

Mengapa harga TLC lebih murah?
Karena setiap sel menyimpan lebih banyak data, biaya produksi per gigabyte jadi lebih rendah.

Admin (Supriyadi Pro) adalah Pengembang Website berbasis WordPress, content writer, editor, dan owner di Prya Design. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan. Atau kunjungi web profil saya https://supriyadipro.com/

Artikel Terkait
QLC (Quad-Level Cell): Teknologi SSD Kapasitas Besar dengan Harga Terjangkau

QLC (Quad-Level Cell): Teknologi SSD Kapasitas Besar dengan Harga Terjangkau

MLC (Multi-Level Cell): Teknologi Penyimpanan SSD yang Seimbang antara Harga dan Performa

MLC (Multi-Level Cell): Teknologi Penyimpanan SSD yang Seimbang antara Harga dan Performa

SSD SLC (Single-Level Cell): Teknologi Penyimpanan Premium untuk Performa Maksimal

SSD SLC (Single-Level Cell): Teknologi Penyimpanan Premium untuk Performa Maksimal

Jenis SSD dan Keunggulannya: Panduan Lengkap untuk Pemula dan Pengguna Pro

Jenis SSD dan Keunggulannya: Panduan Lengkap untuk Pemula dan Pengguna Pro

Perbedaan SATA SSD dan NVMe SSD: Panduan Lengkap untuk Pilihan Penyimpanan PC Terbaik

Perbedaan SATA SSD dan NVMe SSD: Panduan Lengkap untuk Pilihan Penyimpanan PC Terbaik

7 Rekomendasi SSD NVMe Terbaik 2025: Kencang, Tahan Lama, dan Hemat Daya

7 Rekomendasi SSD NVMe Terbaik 2025: Kencang, Tahan Lama, dan Hemat Daya