infodarijay.com – Dulu, perangkat digital hanya terbagi dua: komputer dan ponsel. Komputer identik dengan kerja serius, sementara ponsel lebih ke komunikasi cepat. Namun, sejak munculnya komputer tablet konsumen, batas di antara keduanya mulai kabur.
Bayangkan seseorang yang ingin membaca buku elektronik, menonton film, mengedit presentasi, hingga menggambar ilustrasi digital. Semua itu kini bisa dilakukan hanya dengan satu perangkat: tablet.
Sejarah tablet sebenarnya tidak baru. Pada awal tahun 2000-an, produsen komputer sudah mencoba menghadirkan layar sentuh dengan pena digital.
Namun, teknologi layar saat itu belum mendukung pengalaman yang nyaman. Puncaknya baru terjadi ketika iPad diluncurkan pada 2010.
Dari sinilah tablet konsumen benar-benar menjadi tren global dan membuka jalan bagi banyak produsen lain.
Tablet berkembang bukan hanya sebagai perangkat hiburan, tetapi juga alat produktivitas. Inilah yang menjadikannya menarik: kombinasi praktis ponsel dengan kemampuan laptop.
Ada beberapa alasan kenapa jenis komputer tablet konsumen begitu diminati. Jika kita melihat pola pencarian online, kata kunci seperti “tablet terbaik untuk belajar”, “tablet murah untuk kerja”, hingga “tablet untuk desain grafis” sering muncul. Artinya, pengguna menempatkan tablet sebagai perangkat multifungsi yang fleksibel.
Menurut laporan IDC (International Data Corporation), pasar tablet global pada tahun 2024 tumbuh sekitar 3,8% dibanding tahun sebelumnya.
Pendorong utama adalah meningkatnya kebutuhan pembelajaran online, hybrid working, serta tren digital nomad.
Di Indonesia, data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa sekitar 25% pengguna internet mengakses konten melalui tablet.
Angka ini memang masih di bawah smartphone, tetapi menunjukkan pertumbuhan stabil dari tahun ke tahun.
Hal ini menandakan bahwa tablet bukan sekadar tren sesaat, melainkan perangkat yang semakin melekat dalam keseharian konsumen modern.
Kita tidak bisa memisahkan tablet dari dunia pendidikan. Sejak pandemi, tablet menjadi alat bantu penting untuk pembelajaran daring.
Bayangkan seorang siswa yang bisa membaca e-book, menulis catatan digital dengan stylus, hingga menghadiri kelas online hanya dengan tablet.
Beberapa sekolah di kota besar bahkan sudah mulai menerapkan kebijakan “satu siswa satu tablet”. Hal ini bukan hanya mengurangi penggunaan kertas, tetapi juga memudahkan distribusi materi pembelajaran digital.
Di sisi lain, orang tua juga mulai menyadari manfaat tablet untuk edukasi anak. Banyak aplikasi belajar interaktif, seperti permainan matematika, bahasa asing, hingga sains berbasis simulasi. Anak-anak pun lebih semangat belajar karena prosesnya terasa seperti bermain.
Bagi pekerja kantoran atau freelancer, komputer tablet konsumen juga semakin relevan. Banyak aplikasi produktivitas seperti Microsoft Office, Google Workspace, hingga aplikasi manajemen proyek yang sudah dioptimalkan untuk tablet.
Seorang desainer grafis misalnya, bisa menggunakan tablet dengan stylus untuk membuat sketsa digital sebelum melanjutkan detailnya di laptop atau PC.
Sementara seorang penulis bisa mengetik draft artikel menggunakan keyboard eksternal yang dipasangkan dengan tablet.
Fleksibilitas ini yang menjadikan tablet pilihan ideal bagi generasi pekerja masa kini. Tidak mengherankan jika banyak perusahaan kini memasukkan tablet dalam paket kerja karyawan mereka.
Tablet juga sering dipilih sebagai perangkat hiburan. Dengan layar lebih besar dibanding ponsel, menonton film atau serial terasa lebih imersif.
Selain itu, game mobile juga semakin populer dimainkan di tablet karena grafis lebih detail.
Bagi para kreator konten, tablet menjadi kanvas digital. Aplikasi seperti Procreate, SketchBook, dan Adobe Fresco banyak digunakan oleh ilustrator dan desainer muda.
Bahkan ada seniman yang membuat seluruh karya seni hanya dengan tablet, lalu menjualnya sebagai karya digital (NFT).
Banyaknya pilihan tablet di pasaran sering membuat calon konsumen bingung. Berikut beberapa tips sederhana untuk menentukan tablet yang sesuai:
Banyak analis teknologi memprediksi bahwa tablet akan terus berkembang menuju perangkat yang semakin menyatu dengan laptop.
Beberapa produsen sudah merilis tablet dengan keyboard lipat yang bisa berfungsi layaknya laptop. Bahkan, teknologi layar lipat (foldable screen) mulai masuk ke pasar tablet, menjadikannya semakin fleksibel.
Selain itu, integrasi dengan kecerdasan buatan (AI) juga diprediksi akan membuat tablet lebih cerdas. Misalnya, asisten AI yang bisa membantu menulis laporan, mengedit foto otomatis, hingga memberikan rekomendasi belajar personal.
Komputer tablet konsumen bukan lagi perangkat pelengkap, melainkan bagian penting dari gaya hidup digital modern. Dari belajar, bekerja, hingga hiburan, tablet menawarkan solusi praktis dan fleksibel.
Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan membeli tablet, tentukan dulu kebutuhan utama Anda. Dengan begitu, tablet bukan hanya menjadi gadget baru, tetapi benar-benar alat yang meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup.
Jika Anda ingin membaca artikel lain seputar teknologi dan gaya hidup digital, jangan lewatkan pembahasan kami tentang tren smartphone terbaru, perangkat wearable pintar, dan tips memilih laptop terbaik. Semua bisa Anda temukan di Infodarijay.com.