infodarijay.com – Mouse adalah salah satu perangkat input yang paling sering kita gunakan sehari-hari. Namun, sebelum mouse optik dan mouse wireless merajai pasar, ada satu inovasi penting yang menjadi fondasi: mouse mekanis komputer.
Jika kamu pernah melihat mouse dengan bola kecil di bagian bawahnya, itulah yang disebut mouse mekanis. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, cara kerja, dan bagaimana memilih mouse yang tepat untuk kebutuhan sehari-hari.
Kisah mouse komputer dimulai pada tahun 1960-an. Douglas Engelbart, seorang peneliti di Stanford Research Institute, menciptakan prototipe pertama yang menggunakan dua roda kecil untuk mendeteksi pergerakan.
Namun, mouse mekanis modern baru populer di era 1980-an dan 1990-an. Pada masa itu, komputer pribadi mulai masuk ke rumah-rumah, dan mouse menjadi alat penting untuk mengoperasikan sistem grafis seperti Windows 3.1.
Mouse mekanis memiliki desain sederhana: sebuah bola karet di bagian bawah yang bisa berputar ketika digerakkan di atas permukaan.
Bola ini terhubung ke dua sumbu (X dan Y) yang mendeteksi arah pergerakan. Sinyal ini kemudian diterjemahkan oleh komputer menjadi gerakan kursor di layar.
Prinsip kerja mouse mekanis sangat menarik. Saat bola berputar, ia menggerakkan dua silinder kecil yang disebut roller.
Roller ini terhubung ke encoder roda gigi berlubang. Di sisi lain, ada sensor optik atau infra merah yang membaca putaran roda tersebut. Setiap lubang yang dilewati menghasilkan pulsa yang dihitung komputer sebagai pergeseran kursor.
Meskipun terdengar rumit, sistem ini bekerja sangat mulus. Namun, ada kelemahan: kotoran dan debu sering menempel pada bola dan roller sehingga pergerakan kursor bisa menjadi tidak presisi. Inilah alasan mengapa kita sering harus membersihkan bola mouse secara berkala.
Di akhir 1990-an, mouse optik mulai menggantikan mouse mekanis. Mouse optik menggunakan sensor cahaya LED untuk membaca gerakan, sehingga lebih presisi dan bebas dari masalah kotoran.
Meski begitu, mouse mekanis tetap memiliki tempat di hati para penggemar komputer retro. Banyak kolektor yang masih mencari dan menggunakan mouse mekanis untuk merasakan nostalgia masa lalu.
Meskipun mouse mekanis sudah jarang digunakan, prinsip ergonomi tetap sama. Berikut beberapa tips yang bisa kamu gunakan saat memilih mouse:
Mouse mekanis masih bisa dijadikan media pembelajaran menarik di sekolah. Guru TIK dapat menggunakannya untuk menjelaskan prinsip kerja perangkat input.
Dengan membongkar mouse mekanis, siswa bisa melihat bagaimana gerakan bola diterjemahkan menjadi sinyal digital. Ini membantu siswa memahami konsep sensor, mekanika, dan elektronika dasar.
Bagi kamu yang pernah menggunakan komputer di warnet era 90-an, pasti ingat betapa seringnya kursor “macet” karena bola mouse kotor.
Kadang kita harus membuka penutup bawah mouse, mengeluarkan bola, dan membersihkannya dengan tisu atau kain.
Momen ini menjadi pengalaman nostalgia tersendiri bagi banyak orang. Bahkan, beberapa teknisi komputer zaman dulu punya kebiasaan menyimpan bola mouse cadangan di meja kerja.
Saat ini, teknologi terus berkembang. Kita mulai melihat mouse dengan sensor ultrafast, tombol yang bisa diprogram, hingga mouse vertikal untuk kesehatan pergelangan tangan.
Namun, keberadaan mouse mekanis tetap menjadi pengingat penting bahwa inovasi besar sering dimulai dari teknologi sederhana.
Mouse mekanis komputer bukan hanya perangkat usang, tetapi juga bagian dari sejarah perkembangan teknologi.
Dengan memahami cara kerja dan evolusinya, kita bisa lebih menghargai inovasi modern. Bagi pecinta retro, mouse mekanis bahkan bisa menjadi barang koleksi yang menarik. Jadi, meski sudah tergantikan, kisahnya akan terus hidup di dunia teknologi.
Artikel ini dapat kamu jadikan referensi jika ingin belajar tentang sejarah perangkat input komputer, atau jika kamu sedang mencari bahan edukasi untuk sekolah dan komunitas teknologi.
Untuk bacaan terkait, kamu bisa membaca artikel kami tentang perkembangan komputer pribadi dan sejarah sistem operasi di infodarijay.com.