infodarijay.com – Ketika mendengar kata “printer”, sebagian besar dari kita mungkin langsung membayangkan printer inkjet atau laser yang ada di rumah maupun kantor.
Namun, ada satu jenis printer legendaris yang hingga kini masih dipakai dalam berbagai sektor industri, yaitu printer dot matrix 24-pin.
Meski banyak yang mengira teknologi ini sudah ketinggalan zaman, kenyataannya dot matrix tetap punya tempat istimewa di dunia cetak, terutama untuk dokumen yang membutuhkan kecepatan, keawetan, dan efisiensi biaya.
Printer dot matrix pertama kali populer di tahun 1970-an dan 1980-an. Saat itu, teknologi cetak masih terbatas, dan dot matrix dianggap sebagai terobosan besar.
Cara kerjanya sederhana namun brilian: jarum-jarum kecil (pin) menekan pita tinta untuk membentuk karakter atau gambar berupa titik-titik (dot).
Versi awal menggunakan 9-pin, lalu berkembang menjadi 18-pin, dan akhirnya muncul 24-pin yang menghasilkan kualitas cetak lebih halus dan detail.
Dari sinilah, printer dot matrix menjadi pilihan favorit untuk mencetak dokumen penting, terutama faktur, laporan keuangan, hingga nota penjualan.
Bayangkan sebuah mesin tik, tapi dengan sentuhan digital. Printer dot matrix 24-pin bekerja dengan menggerakkan kepala cetak (print head) yang berisi 24 jarum kecil. Jarum-jarum ini menekan pita tinta ke kertas sehingga terbentuk teks atau gambar.
Semakin banyak jumlah pin, semakin rapat titik-titik yang dihasilkan, dan semakin baik kualitas cetaknya.
Teknologi ini membuat dot matrix 24-pin mampu mencetak hingga 360 dpi (dots per inch). Angka ini memang kalah jauh dibandingkan inkjet atau laser yang bisa ribuan dpi, tetapi untuk kebutuhan administratif, dot matrix tetap unggul.
Mengapa printer ini masih digunakan hingga sekarang? Jawabannya terletak pada keunggulannya:
Jika dibandingkan dengan printer inkjet atau laser, dot matrix memang kalah dalam kualitas visual. Gambar dan teks yang dihasilkan terlihat kasar dan berisik saat mencetak.
Namun, jika kita berbicara efisiensi, ketahanan, dan kemampuan cetak di kertas rangkap, printer dot matrix 24-pin jauh lebih unggul.
Bayangkan di kantor pajak, bank, atau perusahaan logistik. Ribuan nota, bukti pembayaran, atau dokumen transaksi harus dicetak setiap hari. Menggunakan printer inkjet jelas tidak ekonomis. Inilah alasan dot matrix tetap bertahan.
Meski dunia semakin digital, banyak sektor yang masih sangat bergantung pada printer dot matrix 24-pin.
Fakta menarik, hingga kini banyak perusahaan besar yang tetap memasukkan dot matrix dalam sistem mereka karena kompatibilitasnya dengan software lama.
Menurut laporan IDC (International Data Corporation), penjualan printer dot matrix global memang menurun drastis, tapi permintaan tetap ada di negara berkembang. Di Asia Tenggara misalnya, dot matrix masih dipakai di sektor publik dan swasta.
Sebuah studi juga mencatat bahwa printer dot matrix dapat bertahan lebih dari 10 tahun dengan perawatan rutin, sedangkan printer inkjet rata-rata hanya 3–5 tahun.
Dari sisi TCO (Total Cost of Ownership), dot matrix terbukti lebih hemat hingga 60% untuk pencetakan dokumen administratif dalam jumlah besar.
Seorang teman saya yang bekerja di bagian administrasi rumah sakit bercerita, mereka masih menggunakan printer dot matrix 24-pin untuk mencetak rekam medis pasien.
Alasannya sederhana: satu cetakan bisa langsung menghasilkan beberapa rangkap untuk pasien, dokter, dan arsip rumah sakit.
Jika menggunakan printer modern, mereka harus mencetak berulang kali, yang jelas menghabiskan waktu dan biaya lebih banyak.
Cerita serupa juga datang dari sebuah perusahaan logistik di Jakarta. Mereka tetap setia dengan printer dot matrix karena keandalannya dalam mencetak ribuan resi pengiriman setiap hari. Mesin ini memang berisik, tapi bagi mereka, suara itu justru menandakan transaksi berjalan lancar.
Jika Anda masih memiliki atau menggunakan printer dot matrix 24-pin, perawatan sederhana bisa membuatnya awet:
Banyak yang bilang printer dot matrix sudah ketinggalan zaman. Namun kenyataannya, teknologi ini masih sangat relevan. Selama ada kebutuhan untuk cetakan fisik rangkap, dot matrix akan tetap hidup.
Bahkan beberapa produsen besar seperti Epson dan OKI masih memproduksi model terbaru dengan fitur lebih modern seperti koneksi USB dan kompatibilitas dengan sistem operasi terbaru.
Printer dot matrix 24-pin adalah bukti bahwa tidak semua teknologi lama harus ditinggalkan. Meski dunia terus bergerak ke arah digitalisasi, printer ini tetap punya peran penting.
Dari biaya operasional yang murah, daya tahan luar biasa, hingga kemampuan mencetak multi-copy, dot matrix masih menjadi solusi terbaik di banyak sektor.
Jadi, lain kali ketika Anda mendengar suara khas printer dot matrix yang berisik di kantor pajak atau rumah sakit, jangan anggap itu sekadar mesin tua. Itu adalah saksi hidup teknologi yang tangguh, efisien, dan masih relevan hingga hari ini.
Untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang perkembangan teknologi printer dan perangkat keras lainnya, jangan lupa membaca artikel terkait di infodarijay.com yang selalu membahas topik terbaru di dunia teknologi.