infodarijay.com – Bayangkan kamu sedang bekerja di meja yang sempit atau bermain game dengan mouse yang butuh ruang gerak leluasa. Keyboard full-size terasa terlalu besar dan memakan tempat. Di sinilah keyboard 60% dan 75% masuk sebagai solusi.
Dua jenis keyboard ini semakin populer di kalangan gamer, programmer, dan kreator konten karena ukurannya lebih ringkas, tapi tetap mempertahankan fungsi penting.
Artikel ini akan membahas secara detail apa itu keyboard 60% dan 75%, bagaimana perbedaannya, keunggulan, serta siapa yang cocok menggunakannya.
Keyboard kompak lahir dari tren minimalis dan kebutuhan ruang kerja yang lebih efisien. Awalnya, keyboard 60% populer di kalangan enthusiast mechanical keyboard di forum online seperti Geekhack dan Reddit.
Seiring berkembangnya waktu, produsen besar mulai mengadopsinya, sehingga lebih mudah dijangkau pengguna umum.
Keyboard 75% kemudian hadir sebagai kompromi antara ukuran full-size dengan keyboard kompak, menawarkan keseimbangan antara fungsi dan ruang.
Keyboard 60% adalah keyboard mekanik yang hanya memiliki sekitar 60% dari jumlah tombol keyboard full-size. Keyboard ini menghilangkan tombol fungsi F1–F12, tombol navigasi seperti panah, Home, Page Up/Down, serta numpad.
Dengan ukuran yang sangat ringkas, keyboard 60% ideal untuk pengguna yang mengutamakan portabilitas dan estetika minimalis.
Keyboard 75% adalah keyboard yang lebih kecil dari TKL (Tenkeyless), tapi masih mempertahankan tombol panah dan fungsi (F1–F12). Tata letaknya padat, dengan tombol-tombol diletakkan lebih rapat agar ukuran tetap ringkas.
Keyboard ini sangat cocok untuk pengguna yang butuh tombol tambahan dibanding 60%, tapi tidak ingin keyboard sebesar full-size.
Aspek | Keyboard 60% | Keyboard 75% |
---|---|---|
Ukuran | Sangat kecil | Ringkas, sedikit lebih besar |
Tombol fungsi | Tidak ada | Ada (F1–F12) |
Tombol panah | Tidak ada | Ada |
Portabilitas | Sangat tinggi | Tinggi |
Kegunaan | Gaming ringan, mobile | Gaming, kerja, coding |
Target pengguna | Minimalis, traveler | Gamer, kreator konten |
Menurut studi dari University of Washington, penggunaan keyboard kompak dapat meningkatkan ergonomi karena tangan pengguna lebih dekat ke mouse.
Hal ini mengurangi pergerakan bahu hingga 12% dibanding penggunaan keyboard full-size.
Selain itu, survei di komunitas mechanical keyboard Reddit tahun 2024 menunjukkan bahwa 40% pengguna lebih memilih keyboard 75% karena keseimbangan ukuran dan fungsi, sedangkan 25% memilih 60% untuk gaya hidup minimalis.
Raka adalah gamer kompetitif yang sering ikut turnamen FPS. Ia beralih ke keyboard 60% agar meja lebih luas untuk pergerakan mouse. Hasilnya, aim lebih stabil dan ruang terasa lega.
Sementara itu, Sinta seorang programmer yang sering multitasking. Ia mencoba keyboard 75% karena tetap membutuhkan tombol panah dan F-row untuk shortcut coding. Baginya, keyboard 75% adalah sweet spot antara fungsi dan ukuran.
Apakah keyboard 60% cocok untuk gaming?
Ya, terutama untuk game FPS yang butuh ruang luas untuk mouse.
Apakah keyboard 75% nyaman untuk mengetik?
Nyaman, karena tetap punya tombol panah dan fungsi, meski tata letaknya rapat.
Apakah sulit beradaptasi dengan keyboard 60%?
Awalnya butuh waktu, terutama untuk shortcut, tapi lama-lama terbiasa.
Mana yang lebih baik, 60% atau 75%?
Tergantung kebutuhan. 60% untuk minimalis dan gaming ringan, 75% untuk keseimbangan kerja dan gaming.
Berapa harga rata-rata keyboard 60% dan 75% di 2025?
Sekitar Rp 700 ribu hingga Rp 3 juta, tergantung merek dan fitur.