infodarijay.com – Bayangkan sebuah mobil modern yang bisa memberi tahu Anda jika pintu belum tertutup rapat, atau sebuah jam tangan pintar yang bisa memantau detak jantung Anda secara real-time.
Semua kecanggihan itu bekerja karena adanya sebuah teknologi yang sering tidak terlihat tetapi hadir di hampir semua perangkat: embedded systems atau dalam bahasa Indonesia disebut sistem tertanam.
Embedded systems bukan sekadar komputer kecil. Ia adalah kombinasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dirancang khusus untuk menjalankan satu atau beberapa fungsi tertentu.
Jika komputer personal bersifat umum (general purpose), maka embedded system lebih mirip dengan “otak mini” yang fokus menyelesaikan tugas spesifik dengan cepat, hemat energi, dan andal.
Embedded systems adalah sistem komputer khusus yang ditanamkan ke dalam sebuah perangkat untuk mengontrol fungsi tertentu.
Sistem ini terdiri dari prosesor, memori, dan perangkat input-output, tetapi biasanya lebih sederhana daripada PC.
Secara teknis, embedded systems bekerja dengan prinsip real-time computing. Artinya, sistem ini merespons input dari lingkungan secara cepat dan tepat waktu, misalnya sensor suhu yang langsung memicu pendingin ruangan ketika suhu ruangan naik.
Contoh paling sederhana bisa ditemukan pada mesin cuci. Ketika pengguna memilih mode pencucian, embedded system-lah yang mengatur durasi pencucian, jumlah air, kecepatan putaran, hingga proses pengeringan.
Teknologi embedded systems pertama kali muncul pada tahun 1960-an. NASA menggunakannya dalam komputer panduan penerbangan Apollo.
Pada era itu, sistem tertanam masih mahal dan terbatas. Namun, perkembangan microcontroller pada 1970-an membuat embedded systems semakin murah, kecil, dan efisien.
Hari ini, embedded systems ada di mana-mana: dari peralatan rumah tangga, kendaraan, peralatan medis, hingga perangkat wearable.
Embedded systems terdiri dari beberapa komponen penting yang saling bekerja sama:
Ini adalah inti pengendali. Microcontroller biasanya digunakan pada perangkat sederhana seperti mesin cuci atau remote TV, sedangkan microprocessor dipakai untuk sistem yang lebih kompleks seperti smartphone.
Memori digunakan untuk menyimpan program dan data. Karena sifatnya khusus, ukuran memori embedded systems biasanya lebih kecil daripada PC.
Sensor berfungsi membaca data dari lingkungan (misalnya suhu, cahaya, tekanan), sementara aktuator bertugas mengeksekusi perintah (misalnya menyalakan motor kipas).
Software dalam embedded systems ditulis khusus, ringan, dan sering kali berbasis real-time operating system (RTOS) agar mampu bekerja tanpa delay.
Embedded systems hadir untuk membuat perangkat lebih pintar dan efisien. Fungsinya meliputi:
Embedded systems dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
1. Standalone
Berfungsi sendiri tanpa perlu koneksi eksternal, misalnya kalkulator.
2. Networked
Terkoneksi dengan jaringan, biasanya bagian dari Internet of Things (IoT), seperti smart home system.
3. Real-Time
Dirancang untuk merespons input secara instan, misalnya sistem navigasi pesawat.
4. Mobile Embedded Systems
Digunakan dalam perangkat portabel, misalnya smartphone dan kamera digital.
Embedded systems tidak hanya ada di laboratorium teknologi, tetapi juga menyentuh kehidupan kita sehari-hari.
1. Transportasi
Mobil modern menggunakan embedded systems untuk mengontrol rem, airbag, GPS, hingga sistem hiburan.
2. Kesehatan
Alat pacu jantung, termometer digital, dan alat diagnosa medis semuanya bekerja dengan embedded systems.
3. Rumah Tangga
Kulkas pintar, mesin cuci otomatis, microwave, hingga smart TV adalah contoh nyata.
4. Industri
Robot otomatis di pabrik, mesin CNC, hingga sistem pengawasan kualitas produk.
5. Lifestyle
Smartwatch, headphone nirkabel, hingga kamera aksi semuanya bergantung pada sistem tertanam.
Embedded systems adalah tulang punggung Internet of Things (IoT). Setiap perangkat IoT memiliki sistem tertanam yang menghubungkannya ke internet.
Misalnya, sensor kelembapan tanah yang mengirim data ke smartphone petani agar penyiraman lebih efisien.
Kombinasi embedded systems dan IoT membuka peluang besar untuk smart city, rumah pintar, hingga kendaraan otonom.
Meski terlihat sederhana, ada tantangan besar dalam pengembangan embedded systems:
Dengan kemajuan Artificial Intelligence (AI) dan machine learning, embedded systems akan semakin cerdas.
Bayangkan kulkas yang bisa memberi saran menu berdasarkan bahan makanan yang tersedia, atau mobil yang bisa mengemudi sendiri tanpa campur tangan manusia.
Embedded systems juga menjadi kunci dalam pengembangan green technology, seperti panel surya pintar atau smart grid listrik yang lebih efisien.
Apa itu embedded systems?
Embedded systems adalah sistem komputer khusus yang ditanamkan dalam perangkat untuk mengontrol fungsi tertentu.
Apa bedanya embedded systems dengan komputer biasa?
Komputer biasa bersifat general purpose, sedangkan embedded systems hanya dirancang untuk tugas spesifik.
Contoh embedded systems di rumah apa saja?
Kulkas, microwave, AC otomatis, mesin cuci, dan smart TV.
Mengapa embedded systems penting?
Karena membuat perangkat lebih efisien, pintar, dan mampu bekerja secara otomatis.
Bagaimana kaitannya dengan IoT?
Embedded systems adalah komponen inti yang memungkinkan perangkat IoT terhubung dan berfungsi.
Embedded systems adalah “otak kecil” yang membuat perangkat sehari-hari menjadi pintar dan efisien. Dari mesin cuci sederhana hingga kendaraan otonom, teknologi ini selalu ada di balik layar. Di masa depan, dengan integrasi AI dan IoT, embedded systems akan menjadi pilar utama kehidupan digital kita.
Jika Anda tertarik mempelajari lebih dalam, artikel terkait seperti perkembangan Internet of Things, kecerdasan buatan, dan teknologi wearable bisa menjadi bacaan lanjutan di infodarijay.com.