infodarijay.com – Aku ingat waktu pertama kali merakit PC. Bingung antara ambil Gigabyte B550M Aorus Pro atau sekadar A520M DS3H. Kamu pun mungkin di posisi sama ingin performa maksimal tapi tetap hemat.
Nah, dalam artikel ini saya akan menjelaskan secara detail bedanya, kelebihan, kekurangan, dan cocok untuk siapa masing-masing.
Dirancang berbasis chipset B550, ini mendukung PCIe 4.0, dua slot PCIe x16 (Salah satunya x4), serta dua konektor M.2 NVMe. Cocok untuk pengguna yang butuh kecepatan storage dan upgrade GPU.
Motherboard entry‑level dengan chipset A520. Hanya satu slot PCIe x16 (PCIe 3.0) dan satu M.2 slot. Namun dilengkapi fitur seperti Q‑Flash Plus dan dukungan DDR4 hingga 4400(O.C.) MHz. Cocok sekali untuk build hemat dengan Ryzen generasi 3000–5000.
Keduanya mendukung prosesor AMD AM4: dari Ryzen 3000, 4000G/5000 series (dengan update BIOS di A520M) hingga Aorus Pro dengan driver lebih stabil dan update otomatis.
RAM maksimal hingga 128 GB di ke-duanya, dengan slot empat DIMM pada B550M dan BARU empat juga di A520M DS3H V2.
B550M dilengkapi VRM lebih kuat dan banyak fase daya sehingga motherboard mampu menangani Ryzen seri X atau bahkan overclock ringan dengan lebih stabil.
Sedangkan A520M DS3H menawarkan desain PWM 5+3 fase “Ultra Durable” yang cukup untuk penggunaan Ryzen mainstream hingga 5000 series.
Menurut diskusi di forum Reddit dan Linus Tech Tips:
“A520m mobo are just B550m mobo but downgraded”
“Gigabyte B550M DS3H features … BIOS flashing button … Gigabyte A520MK‑V2 does not.”
Artinya, A520M DS3H cocok buat kamu yang ingin kantong tipis tapi tetap support Ryzen terbaru. Namun jika kamu ingin fleksibilitas lebih PCIe Gen4, slot M.2 tambahan, Wi‑Fi B550M jelas lebih unggul.
Gigabyte selalu menonjolkan branding “Aorus” pada B550M Aorus Pro: heatsink besar, logo elang, dan kualitas build yang terasa premium. A520M DS3H lebih minimalis, tanpa fitur flashy RGB tapi tetap solid secara hardware, cocok untuk build kasual tanpa branding mencolok.
Sebagai contoh, dalam benchmark storage NVMe Gen4, B550M mampu memberikan bandwidth hingga 7–8 GB/s dibanding Gen3 yang hanya ~3.5 GB/s.
RAM DDR4 3600 O.C. berjalan lebih stabil di B550M dibanding A520M meskipun kedua motherboard mendukung profil XMP hingga ~4400 MHz tergantung CPU memory controller.
Jika kamu ingin tahu lebih lanjut:
Jika kamu butuh performa maksimal, fitur lengkap, upgrade lancar: Gigabyte B550M Aorus Pro lebih direkomendasikan.
Namun jika kamu punya anggaran terbatas, ingin build sederhana dan tetap support Ryzen 5000, A520M DS3H adalah pilihan hemat tapi fungsional.
1. Apakah B550M Aorus Pro mendukung Ryzen 5000 series tanpa upgrade BIOS?
Biasanya sudah siap sepanjang motherboard sudah diperbarui firmware-nya.
2. Bisakah A520M DS3H menjalankan Ryzen 7 5800X?
Bisa asalkan BIOS sudah diperbarui mendukung generasi 5000.
3. Mana yang lebih baik untuk gaming?
Untuk performa moderen dan upgrade GPU cepat: B550M Aorus Pro pilihan utama.
4. Apa keuntungan Q‑Flash Plus di A520M?
Kamu bisa flash BIOS tanpa CPU terpasang—berguna saat upgrade CPU.
5. Apakah B550M lebih awet?
VRM lebih kuat dan fitur cooling lebih lengkap, membuatnya lebih tahan untuk penggunaan jangka panjang.
6. Apakah bisa pakai SSD Gen4 hanya di B550M?
Ya, hanya B550 mendukung PCIe Gen4 M.2 pada Ryzen 3000 series ke atas.