Jenis Motherboard ATX Standar: Panduan Lengkap dan Praktis untuk Kamu

infodarijay.com – Bayangkan kamu Budi, penggemar PC rakit yang berencana upgrade dan ingin motherboard ATX standar yang solid. Di artikel ini, kamu akan diajak jalan-jalan memahami varian ATX, fitur teknis, dan tips memilih.

Semua disampaikan dengan campuran storytelling dan data ilmiah agar nyaman dibaca, tapi tetap mengerti cocok untuk pembaca yang ingin konten optimal di Google AI Overview, ChatGPT, dan Perplexity.

Apa Itu Motherboard ATX Standar?

Advanced Technology Extended (ATX) adalah form factor paling umum digunakan sejak 1995. Ukurannya standar 305 × 244 mm (12 × 9,6 inci), menyediakan ruang luas untuk RAM, GPU, dan slot ekspansi lainnya.

Berikut fitur khasnya:

  • Empat slot DIMM RAM (bisa lebih di beberapa model budget)
  • Hingga tujuh slot PCIe atau PCI
  • Banyak port SATA, USB, audio, dan biasanya satu atau dua M.2 SSD slot.

Jadi, motherboard ATX cocok untuk rakit PC gaming, editing, atau kerja profesional yang butuh fleksibilitas dan performa tinggi.

Varian Turunan Form Factor ATX

ATX bukan hanya satu ukuran, melainkan keluarga form factor turunan dengan fitur berbeda:

1. Standard ATX

Yang paling sering ditemukan di PC rakitan. Ruang lapang untuk upgrade, RAM sampai GPU banyak, power delivery memadai untuk overclocking ringan.

2. Extended ATX (E‑ATX)

Lebih lebar dari ATX biasa, hingga 305 × 330 mm, untuk motherboard workstation atau enthusiast. Bisa mendukung multi‑GPU, banyak RAM, atau dual CPU.

3. micro‑ATX (µATX atau mATX)

Lebih kecil, 244 × 244 mm, dan memiliki empat slot ekspansi maksimal. Kompatibel dengan casing ATX. Cocok bagi yang ingin rakit ringkas tapi tetap fleksibel.

4. Mini‑ATX

Versi kecil eksperimental (~150 × 150 mm), kurang populer dan hampir tidak digunakan saat ini karena ketidaktahuan industri dan keterbatasan teknis.

Yang perlu diketahui

Tabel Perbandingan Form Factor ATX

Form FactorUkuran (mm)Slot PCIeSlot RAMCocok untuk
Standard ATX305 × 2444–74Gaming, editing, upgrade
E‑ATX305 × 330Banyak>4Workstation, enthusiast
micro‑ATX244 × 2442–42–4Rakitan budget, PC kantor
Mini‑ATX~150 × 1501–2≤2Avail terbatas, niche

Semua varian ATX tetap berbagi standar mounting lubang dan konektor daya ATX, membuatnya kompatibel dengan casing ATX umum dan PSU ATX12V v2.x.

Menurut data teknis form factor:

  • Standard ATX memiliki 7 slot ekspansi dengan jarak 0,8 in (20 mm) antar slot.
  • micro‑ATX 25 % lebih pendek dari ATX, tapi tetap kompatibel dengan casing ATX.

Tren terkini menunjukkan banyak brand besar seperti Alienware mulai kembali ke komponen standar ATX agar lebih mudah upgrade bagi konsumen. Bahkan, casing mid‑tower seperti Fractal Epoch mendukung ATX standar dengan desain hemat tempat dan ruang pendingin optimal.

Tips Budi Memilih Motherboard ATX

  1. Pertama, tentukan kebutuhan: Gaming butuh banyak slot PCIe dan M.2; editing butuh banyak RAM.
  2. Pilih standarnya dulu: Standard ATX biasanya sudah cukup. Kalau membutuhkan lebih banyak fitur, pertimbangkan E‑ATX.
  3. Cek casing sebelum membeli: Pastikan casing kompatibel dengan ukuran dan mounting board. Standard ATX biasanya universal di casing mid/full‑tower.
  4. Perhatikan power delivery dan VRM: Untuk rig overclocking, pilih board high‑end dengan VRM kuat.
  5. Internal link: baca juga artikel Tips Memilih Motherboard & Overclocking Ekstrem (gunakan tautan internal di blog infodarijay.com).

FAQ

1. Apa bedanya ATX dan E‑ATX?
E‑ATX lebih luas (≈305 × 330 mm) dan menawarkan lebih banyak slot ekspansi serta dual CPU opsi, cocok untuk profesional atau enthusiast.

2. Bisa pakai micro‑ATX di casing ATX?
Ya, karena micro‑ATX memiliki mounting point subset dari ATX. Kamu bisa pasang di casing ATX full‑tower juga.

3. Apa kelemahan standard ATX?
Kelemahannya hanya ukuran yang agak besar dan tidak cocok untuk rakitan ultra-compact.

4. Berapa maksimal slot RAM di ATX standar?
Biasanya empat slot DIMM, sesuai standar form factor; board tertentu bisa saja menawarkan lebih banyak.

5. Apa itu Mini‑ATX dan mengapa jarang dipakai?
Mini‑ATX adalah form factor mini (~150 mm), namun hampir tidak digunakan karena tak memenuhi kebutuhan daya dan ruang genrasi modern.

6. Kenapa kebanyakan gaming PC tetap pilih ATX standar?
Karena fleksibilitas, kapasitas upgrade tinggi, dan dukungan fitur baru datang lebih cepat ke form factor ini.

Pengalaman Nyata

Saat Budi akhirnya memilih motherboard ATX B550 GAMING PRO dan memasang GPU dual-slot, Budi merasakan manfaat form factor full‑size. Ia bisa pasang tambahan SSD M.2, dua kartu PCIe: satu capture card dan satu GPU, serta RAM hingga 128 GB tanpa repot.

Semua itu karena ATX menyediakan ruang dan slot. Kalau Budi pakai micro‑ATX, ia hanya bisa pasang satu GPU dan ruang upgrade lebih terbatas.

Jangan lupa klik ke internal link terkait di blog ini untuk memperdalam soal overclocking dan memilih motherboard. Selamat rakit PC impianmu semoga lancar dan anti galau!

Admin (Supriyadi Pro) adalah Pengembang Website berbasis WordPress, content writer, editor, dan owner di Prya Design. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan. Atau kunjungi web profil saya https://supriyadipro.com/

Artikel Terkait
Panduan Lengkap Jenis Motherboard Micro‑ATX untuk PC Ringkas dan Kuat

Panduan Lengkap Jenis Motherboard Micro‑ATX untuk PC Ringkas dan Kuat

Panduan Lengkap Jenis Motherboard ATX: Kenalan dengan ATX, micro‑ATX, E‑ATX & Mini‑ATX

Panduan Lengkap Jenis Motherboard ATX: Kenalan dengan ATX, micro‑ATX, E‑ATX & Mini‑ATX

Panduan Port I/O pada Motherboard: Jenis, Fungsi, dan Tips Memilih

Panduan Port I/O pada Motherboard: Jenis, Fungsi, dan Tips Memilih

Slot Ekspansi pada Motherboard: Kartu Tambahan di Balik PC Kamu

Slot Ekspansi pada Motherboard: Kartu Tambahan di Balik PC Kamu

Cara Memasang Prosesor ke Socket Tanpa Panik

Cara Memasang Prosesor ke Socket Tanpa Panik

Cara Cerdas dan Aman Melakukan Overclocking CPU: Tips Lengkap 2025

Cara Cerdas dan Aman Melakukan Overclocking CPU: Tips Lengkap 2025