infodarijay.com – Motherboard hadir dalam berbagai ukuran dan layout yang dikenal sebagai form factor. Form factor memengaruhi ukuran casing, jumlah slot, fitur, serta potensi upgrade.
Memahami perbedaannya sangat penting sebelum merakit PC, agar semua komponen kompatibel dan sesuai kebutuhan.
Form factor adalah standar ukuran fisik motherboard yang mencakup dimensi, letak port, dan posisi sekrup pemasangan. Setiap form factor memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, serta cocok untuk kategori pengguna tertentu.
Form Factor | Ukuran | Slot Ekspansi | Kelebihan | Kekurangan | Target Pengguna |
---|---|---|---|---|---|
ATX | 305 x 244 mm | Banyak | Fitur lengkap, mendukung multi-GPU | Membutuhkan casing besar | Gamer & profesional |
Micro-ATX | 244 x 244 mm | Cukup | Harga murah, casing lebih kecil | Slot terbatas | Pengguna umum & budget |
Mini-ITX | 170 x 170 mm | Sangat terbatas | Ringkas, hemat ruang | Pendinginan sulit | HTPC & PC mini |
E-ATX | 305 x 330 mm | Sangat banyak | Fitur premium, support overclocking | Mahal, casing besar | Enthusiast & workstation |
1. Apakah semua casing mendukung semua form factor?
Tidak, casing memiliki dukungan terbatas. Casing kecil tidak bisa menampung ATX atau E-ATX.
2. Apakah Mini-ITX bisa digunakan untuk gaming?
Bisa, tetapi harus memilih komponen pendinginan yang sesuai agar suhu tetap terjaga.
3. Apakah E-ATX layak untuk pengguna biasa?
Tidak perlu, kecuali Anda membutuhkan fitur ekstrem untuk workstation.
4. Apakah Micro-ATX lebih lambat dari ATX?
Tidak, performa ditentukan oleh chipset dan komponen, bukan ukuran motherboard.
5. Apakah ATX bisa masuk ke casing Micro-ATX?
Tidak, karena casing Micro-ATX terlalu kecil.
Pemilihan form factor motherboard harus disesuaikan dengan kebutuhan, anggaran, dan ukuran casing. Untuk gamer dan profesional, ATX atau E-ATX adalah pilihan terbaik. Untuk pengguna biasa atau budget, Micro-ATX sudah memadai. Sementara itu, Mini-ITX ideal untuk PC ringkas dan stylish.