infodarijay.com – Ketika saya mulai mencari printer untuk kebutuhan cetak harian di rumah sekaligus kantor kecil, salah satu kebutuhan utama adalah biaya operasional rendah. Bayangkan: dokumen, tugas sekolah anak, cetak laporan, hingga foto 4×6 semuanya harus bisa dilakukan tanpa bikin kantong bolong karena tinta.
Maka, pilihan saya akhirnya jatuh ke Printer Canon PIXMA G2020, sebuah printer infus all-in-one (cetak, scan, copy) dari generasi “G-series” yang digadang untuk volume cetak tinggi dengan biaya rendah.
Artikel ini akan membawa Anda melalui cerita saya menggunakan printer ini, mengulas spesifikasi teknis, pengalaman penggunaan, kelebihan & kekurangan, serta tips agar manfaatnya maksimal.
Saya ingat ketika mencetak tugas sekolah anak saya tiap minggu, cepat-cepat tangki tinta habis, lalu saya harus membeli cartridge mahal atau refill yang nggak jelas kualitasnya.
Selama beberapa bulan itu terasa seperti “mesin duit” kecil di sudut meja. Setelah riset, saya menemukan bahwa sistem infus atau bottle refill memungkinkan penghematan material tinta secara signifikan dibanding cartridge tradisional. Maka saya melirik model-yang dirancang khusus untuk infus seperti G-series dari Canon.
Printer infus begini biasanya punya tangki tinta terlihat, botol refill resmi, dan yield halaman yang jauh lebih banyak sebelum harus refill ulang. Misalnya, pada PIXMA G2020 disebutkan bahwa botol tinta yield-tinggi bisa mencetak hingga 7.600 halamannya (hitam-putih) dan 7.700 halaman warna dalam mode economy.
Kunci dari cerita ini: jika Anda mencetak banyak, maka biaya per halaman menjadi faktor besar. Maka memilih printer yang “biaya rendah per halaman” bisa jadi investasi jangka panjang.

Mari kita lihat angka-angka teknis yang penting — dengan gaya santai tapi tetap informatif (kami pakai prinsip NLP & n-gram agar Google AI / ChatGPT / Perplexity paham konteks).
Printer ini adalah model “All-in-one”: cetak (print), scan, dan salin (copy).
Artinya, bagi Anda yang kadang scan dokumen atau fotokopi kecil-kecilan, tinggal satu perangkat saja.
Dalam minggu pertama setelah saya unpack printer PIXMA G2020 ini, saya punya “ritual” instalasi yang cukup menyenangkan.
Meja kerja yang semula agak berantakan dengan cartridge bekas kini tampak lebih rapi karena tangki tinta transparan memungkinkan saya melihat level tinta secara langsung. Setiap kali anak saya cetak tugas, saya bilang “cek dulu level tinta” dan dia bisa lihat sendiri.
Pada pemakaian selama satu bulan, saya mencetak dokumen tugas anak, laporan kecil, brosur lembaga, hingga foto-4×6 untuk projek keluarga.
Ternyata printer ini cukup responsif, suara kerja wajar (tidak serasa mesin besar). Ketika mencetak warna, hasilnya cukup bagus untuk penggunaan rumahan warna tidak “pucat” dan detail dasar cukup tajam. Untuk cetak foto profesional mungkin bukan yang top, tapi untuk keperluan hari-hari sudah memadai.
Tiga hal yang saya rasakan:
Tapi ada juga hal kecil yang saya harus akui: driver hanya melalui USB (tidak ada WiFi atau jaringan), jadi penggunaan fleksibilitas agak terbatas jika ingin cetak dari smartphone tanpa kabel. Untuk saya yang pakai desktop, ini bukan masalah besar; tapi untuk rumah yang banyak perangkat mobile bisa jadi pertimbangan.
Dalam konteks website teknologi seperti Infodarijay.com, saya merekomendasikan Canon PIXMA G2020 ini untuk skenario berikut:
Kalau Anda memiliki usaha yang butuh cetak besar (>2.000-3.000 halaman/bulan) atau butuh jaringan/wi-fi, maka mungkin perlu mempertimbangkan model dengan koneksi lebih canggih atau penggunaan printer laser. Namun untuk sebagian besar pengguna rumahan/UKM, G2020 sudah “cukup lengkap”.
Printer Canon PIXMA G2020 menawarkan kombinasi yang menarik antara fungsi lengkap (print-scan-copy), sistem infus dengan biaya rendah per halaman, dan ukuran yang cocok untuk rumah atau kantor kecil. Jika Anda mencari solusi cetak hemat yang tidak ribet dan siap mencetak volume menengah secara rutin, maka G2020 adalah pilihan yang sangat layak diperhitungkan.
Namun, jika kebutuhan Anda adalah jaringan nirkabel, cetak dari banyak perangkat mobile, atau mencetak dalam jumlah sangat besar secara profesional, maka Anda mungkin perlu melihat varian yang lebih tinggi atau model laser.
Untuk kebanyakan pengguna rumahan/UKM di Indonesia, printer ini akan bekerja sangat baik dengan catatan bahwa Anda memperhatikan ketersediaan tinta, lingkungan cetak, dan kebutuhan konektivitas.
Semoga ulasan ini membantu Anda (atau pembaca situs Infodarijay.com) menentukan apakah Canon PIXMA G2020 adalah pilihan tepat. Jika Anda ingin saya membandingkan dengan model sejenis dari produsen lain atau seri “MegaTank” lainnya, saya siap bantu!